Monday 30 November 2015

Ayam Kampung Asli dan Super

           Berawal dari kecintaan pada ayam kampung murni maupun ayam kampung super pada tahun 1998 saya membeli indukan dan pejantan masing-masing 1 ekor yang dipelihara dibelakang rumah biasa saja serta dikasih pakan sisa makanan sampai berkembangnya, disadari atau tidak ternyata pada tahun 1999 ada rekruitment CPNS . pada saat itulah ayam kampung satu per satu saya jual untuk keperluan proses pembuatan/pemberkasan dan 1 ekor pejantan itu ayam terakhir yang tidak bisa dilupakan sampai hari ini karena sudah sehati semisal saya berangkat kerja diapun ikut mengantar sampai melewati 2 rumah, begitu juga kepulangan kerja diapun sudah menyambutnya di rumah terakhir dimana dikala pagi hari mengantarkan, (itu nyata). Alhamdulillah pertolongan Alloh SWT melalui ayam yang saya pelihara merasa terbantu, cerita singkatnya saya lulus diterima jadi PNS. Dari situlah sampai hari ini kenapa namanya ayam kampung selalu ada dibenakku dan sampai terpikir untuk diternakkan serta dikembangkan lagi untuk jadi tambahan penghasilan diluar saya sebagai PNS.
           Sejak itulah saya serius mulai mengembangkan peternakan ayam kampung asli dengan memulai 8 ekor ayam kampung betina dan 2 ayam kampung pejantan, seiring berjalannya waktu sampai sekarang sudah lebih dari 1000 ekor dan terus berkembang malah menjadi primadona sebagai sumber penghasilan utama mengalahkan gaji saya sebagai PNS, saya selalu bersyukur atas nikmatMU yang telah diberikan

 
Cara Cepat memperbesar DOC ayam kampung super
Nah, berikut ini saya akan memberikan tips untuk anda cara cepat membesarkan anak ayam kampung super dengan citarasa daging mendekati atau bahkan mirip dengan ayam kampung lokal. Ini dia…

1. bibit ayam kampung yang kita pelihara haruslah ayam kampung super yang cepat besar, seperti yang saya punya contohnya.  Supaya perttumbuhan cepat dan bisa dipacu

2. usahakan kandang yang digunakan sistem umbaran, jangan di kandang batere.  Lebih baik lagi, alasnya tanah sehingga ayam bebas berkeliaran dan dalam kandang tersebut buatlah tangkringan ayam dari kayu atau bambu, kan ayam suka lompat, loncat dan nagkring, ini akan melatih otot ayam sehingga relatif kekar.

3. nah ini yang terpenting, rekayasa ransum.  Maksud saya begini, tidak usah pake teori yang canggih-canggih.  Kita tau kalo supaya ayam cepat besar, intinya ransum harus mengandung protein tinggi. Nah, protein ini bisa dicari dengan pakan pabrik (mis BR 1), atau kalo di desa saya “amis-amisan” dari ikan atau yuyu, keong atau tepung ikan.  Untuk praktisnya, saya mending beli BR 1.  Komposisi ransum yang saya gunakan adalah :

- anak ayam umur 0 – 25 hari = 100 % BR 1.  Pada umur ini jangan lupa, beri lampu/penerangan, selain supaya hangat juga bisa makan di malam hari.  Dan juga air minum diberi rebusan sayuran, contoh daun pepaya atau temu-temuan untuk menjaga kesehatan tubuh, anti cacing dan menjaga nafsu makan.

- umur 25 hr – 2 bulan = 30 % BR 1 : 30 % jagung giling halus : 40 % dedak padi halus.  Pada umur ini lampu sudah bisa dikurangi bertahap.

- umur 2 bulan keatas = 20 % konsentrat daging : 30 % jagung : 40 % dedak padi : 5 – 10 % sayuran.  (konsentrat bisa diganti tepung ikan/amis-amisan).  Saya biasa menambahkan sayuran untuk suplemen vitamin, mineral atau serat.  Sayuran/daun-daunan yang sering saya campurkan pada ransum adalah daun pepaya, daun singkong, daun “gudal meled” atau lengko, dan daun temu ireng.  Pada prinsipnya jenis daun yang berstruktur agak lunak bisa digunakan.  Pemberian sayuran pada ayam tentu saja harus dirajang atau diiris-iris dulu, kemudian kalau bisa direbus atau langsung dicampur ke ransum.  Oya, saya lebih suka menggunakan pakan basah.  Nah, dengan cara diatas, alhamdulillah selain ayam kampung cepat pertumbuhannya, juga sehat dan sejauh ini citarasanya seperti ayam kampung biasa.  Bobot ayam kampung super dengan ransum seperti kira-kira umur 2,5 – 3 bulan mencapai 1 kg-an lebih lah, walau ada yang kurang, ada yang lebih juga, dengan syarat ayam sehat, makanan teratur dan kandang mendapat cukup sinar matahari.

Sebenarnya komposisi pakan diatas, bisa diotak-atik sendiri.  Pada prinsipnya penambahan protein yang cukup signifikan akan berdampak pada cepatnya pertumbuhan ayam.   Saya menghindari 100 % pakan jadi dari pabrik, karena nanti pasti dagingnya lembek, walaupun pertumbuhaannya pesat. Oya, saya juga sering menambahkan pada pakan, yaitu singkong, talas maupun ubi.  Semua ini saya lakukan agar ayam kenyang dan yang penting struktur dagingnya yang pasti kenyal karena makannya beragam.  Untuk ayam dewasa menghabiskan kira-kira pakan 80 – 100 gram pakan, tergantung jenis ayam, umur, dan jenis kelamin.

No comments:

Post a Comment